KOMUNIKASI POLITIK
Selamat sore sobat-sobat semua, bertemu lagi bersama saya Generasi Muda, sore ini kita akan belajar kembali mengenai salah satu mata kuliah ilmu komunikasi yaitu Komunikasi Politik. Baiklah sobat-sobat sekalian langsung saja kita mulai pembahasan kita hari ini.
Seperti judul dari pembahasan kita hari ini yang adalah Komunikasi Politik terdiri dari dua suku kata yaitu Komunikasi dan Politik. Disini saya akan menjelaskan kembali tentang Komunikasi yang pada beberapa hari yang lalu sudah kita bahas pada Artikel Sebelumnya. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komukator kepada komunikan, sedangkan Politik adalah suatu usaha untuk menggapai kehidupan yang lebik baik. Jadi Komunikasi Politik adalah proses penyampaian pesan yang mengandung nilai-nilai politik yang dilakukan komunikator kepada komunikan, biasanya pesen-pesan tersebut berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintahan.
Peran komunukasi politik dalam sebuah sistem politik sangat sentral, dengan kata lain komunikasi politik menjadi suatu keharusan dalam sebuah sistem politik. Bagaimana tidak begitu sentral posisi komunukasi dalam sebuah sistem politik, semua yang berhubungan dengan politik dari tingkat yang paling atas (pemilihan presiden) sampai ketingkat yang paling rendah (pemilihan kepala desa, atau bahkan RT atau RW) pasti melibatkan komunikasi politik didalamnya untuk memperoleh informasi politik.
Sama seperti komunikasi antar pribadi, komunikasi antar budaya, komunikasi massa, komunikasi politik pun mempunyai komponen-komponen didalamnya, tetapi yang menjadi pembeda dalam sebuah proses komunikasi politik adalah semua komponen-komponennya berkaitan dengan politik. Dibawah ini komponen-komponen komunikasi politik:
1. Komunikator; Dalam sebuah komunikasi politik komunikator atau si pemberi pesan adalah semua pihak yang mempunyai kepentingan, misalnya seperti presiden, menteri, gubernur, partai politik, pengamat politik. Karena pesan yang akan disampaikan mengandung kepentingan-kepentingan tertentu. Dalam komunikasi politik terdapat istilah Komunkator Bias maksudnya adalah semua pihak yang menyampaikan pesan mempunyai kecenderungan melebih-lebihkan posisinya dari pada para lawan-lawannya di ranah politik, sehingga menimbulkan ketidak sesuaian fakta.
2. Pesan; Dalam komunikasi politik pesan didalamnya mengandung informasi-informasi politik. Dan biasanya dalam merancangan pesan ini komunikator diyakini bahwa komunikator “merekayasa” pesan tersebut, maksudnya pesan tersebut tidak dibuat secara sembarangan.
3. Komunikan; Dalam komunikasi politik komunikan atau si penerima pesan tidak harus orang yang mengerti politik, tetapi semua orang yang mendengarkan informasi politik. Dalam proses komunikasi politik terdapat istilah Komunikan Bias, maksudnya dari komunikan bias adalah si penerima pesan dengan sengaja atau tidak sengaja mengubah makna atau pemahaman terhadap pesan tersebut. Contohnya, seperti bantuan RASKIN yang dilakukan disaat pemerintahan SBY-JK untuk menanggulangi kelaparan, ditanggapi terbalik oleh orang-orang yang tidak suka pada pemerintahannya atau para lawan-lawannya di ranah politik dengan pernyataan “pemerintah Cuma mengalihan perhatian masyarakat, karena pemerintah tidak bisa mengurangi angka penggangguran atau kemiskinan”.
4. Media; Alat penghubung dalam sebuah proses komunikasi politik, misalnya Koran, tv, radio, fb, twitter, dll. Sama seperti komunikan, media dalam komunikasi politik ada istilah Media Bias, maksudnya media bias dalam hal ini adalah dalam hal menyampaikan pemberitaan media mempunyai kecenderungan tidak berimbang, yang mengakibatkan efek yang diterima oleh komunikan menjadi tidak sesuai fakta. Contohnya seperti yang saat ini kita rasakan jika kita melihat media elektronik MetroTv yang selalu memberitakan hal-hal yang baik terhadap pemerintah dan hanya sedikit bahkan tidak pernah terlihat pemberitaan yang memuat KRITIK terhadap pemerintah. Sehingga menimbulkan Respons yang tidak akurat terhadap komunikan.
5. Feed Back; Umpan balik dari komunikan terhadap pesan politik tersebut.
Dibawah ini adalah Model-Model Komunikasi Politik yang diutarakan oleh para pakar komunikasi;
1. Model Aristoteles
Aristoteles mengemukakan bahwa Komunikasi Politik sama dengan berpidato di tempat umum yang disaksikan oleh khalayak ramai, yang pada waktu itu hal tentang berpidato sangat berkembang pesat. Model Aristoteles ini berakar pada pidato, terutama pidato-pidato yang isi nya bisa mempengaruhi orang lain. Sehingga model ini disebut juga sebagai model retorika yang sekarang disebut sebagai komunikasi publik. Contoh dari model Aristoteles pada perkembangan politik di indinesia adalah berkampanye yang dilakukan oleh tim sukses untuk mengkomunikasikan visi dan misi pasangan calon yang di usung pada pemilihan presiden misalnya. Mengkomunikasikan visi dan misi ini dan diharapkan orang-orang yang mendengarkan pidato ini bisa terpengaruh ini adalah contoh dari berpidato yang dimaksud.
2. Model Harold D Laswell.
Harold D Laswell menggemukakan komunikasi memiliki tiga fungsi yaitu
- Pengawasan lingkungan
- Korelasi
- Transimi Warisan Sosial
Menurut model Harold D Laswell ini setiap komunikator memiliki hasrat untuk mempengaruhi komunikannya, dan menurut Harol D Laswell komunikasi berfungsi untuk menginformasikan mengenai negara kuat didunia.
Sama dengan proses komunikasi antar pribadi, komunikasi antar budaya, komunikasi massa, proses komunikasi politik pun mempunyai komponen-komponen yang khas. Dibawah ini komponen-komponen komunikasi massa;
1. Komunuikator
2. Encoding (penyusunan ide)
3. Pesan
4. Decoding (menterjemahkan ide)
5. Komunikan
6. Respons (Umpan Balik)
Demikianlah pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang kit abaca dalam artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua, dan juga bisa membantu sobat-sobat semua dalam menyelesaikan tugas-tugas kampus atau bahkan untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi).
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA SOBAT-SOBAT SEMUA....