Prinsip Kumunikasi Antar Budaya

22:33 Add Comment
PRINSIP KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
            Apa kabar sobat-sobat semua??? Bertemu lagi dengan saya Generasi Muda. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menerangkan prinsip-prinsip komunikasi antar budaya. Sebelum kita masuk kedalam pembahasan kita kali ini adalah baiknya kita memahami dahulu komunikasi antar budaya Klik Disini. Karena artikel ini adalah kelanjutan artikel sebelumnya.


            Baiklah langsung saja kita masuk kedalam pembahasn kita hari ini prinsip-prinsip dalam komunikasi antar budaya. Dibawah ini adalah prinsip-prinsip komunikasi antar budaya.
1. Revalitas Bahasa, banyak pakar-pakar linguistic yang berpendapat bahwa “bahasa” dapat mempengaruhi kognitif dan perilaku seseorang, karena bahasa satu individu akan berbeda dengan individu lainnya (bila latar belakang kebudayaan berbeda).
2. Bahasa Cermin Budaya, karena bahasa antara budaya satu dengan yang lainnya pasti berbeda, itulah sebabnya bahasa mengindikasikan budaya tertentu.
3. Kesadaran Diri, Komunikasi antar budaya memberikan kita pengetahuan, supaya kita tahu “dimana posisi kita” dan “harus bagaimana sikap kita” untuk menanggapi perbedaan budaya tersebut. Hal ini bisa berdampak positif, misalnya; supaya kita lebih berhati-hati dalam berucap, bisa saja “kata-kata” yang menurut kita baik, tetapi menurut budaya mereka “kata-kata” yang kita ucapkan tidak sopan.
4. Interaksi Sosial, Yang menjadi titik perhatiannya dalam komunikasi iantar budaya adalah interaksi sosial, karena dengan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain menjadikan situasi lebih akrab dan secara tidak langsung “kepentingan” yang adalah diantara pelaku komunikasi antar budaya berkurang.
5. Meminimalisir Ketidakpastian, Seperti kita tahu bahwa “bahasa” dalam komunikasi antar budaya sangat berbeda antar satu budaya dengan budaya lainnya dan maka ketidak-samaan arti akan semakin besar. Dengan demikian pelaku dalam kumunikasi antar budaya akan berbicara hal-hal yang penting saja, tanpa harus menguraikan sedemikian banyaknya.
            Demikian penjelasan saya tentang prinsip-prinsip komunikasi antar budaya, semoga artikel yang saya buat ini bisa membantu dan bermanfaat bagi kita semua.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SOBAT-SOBAT SEKALIAN...




Komunikasi Antar Budaya

22:30 Add Comment
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
            Selamat malam salam sejahtera bagi kita semua, ketemu lagi dengan saya Generasi Muda. Oh ya bagaimana kabar sobat-sobat sekalian, tentu baik kan?? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Komunikasi Antarbudaya, sebelum kita masuk lebih dalam tentang Komunikasi Antarbudaya ada baik kita harus memahami dua suku kata yang ada dalamnya, yaitu “Komunikasi” dan “Budaya”.

            Di artikel sebelumnya kita saya sudah menjelaskan pengertian Kumunikasi, tapi tidak jadi masalah saya ulas lagi sedikit tentang pengertian Komunikasi. Oke, tanpa panjang lebar kita langsung bahas saja, Apa itu Komunikasi??? Secara singkat pengertian Komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan komunikator (Si penyampai pesan) ke kemunikan (Si penerima pesan), untuk lebih jelasnya klik disini.
Selanjutnya, kata “budaya” berasal dari kata Sansekerta “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi, yang berarti “budi” atau “akal”. Kebudayaan itu sendiri diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Istilah culture (Bahasa inggris) yang artinya saama dengan kebudayaan, berasal dari kata “colore” yang artinya adalah mengolah atau mengerjakan.
Kata colore yang kemudiaan berubah menjadi culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Seorang Antropolog yang bernama E.B Taylor (1871), mendefinisikan kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaan-kebiasaan lain yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Daryanto, 2010: 78-79).
Menurut Koentjaraningrat unsur-unsur yang terdapat didalam kebudayaan meliputi: (a) sistem religi dan upacara keagamaan; (b) sistem dan organisasi kemasyarakatan; (c) sistem pengetahuan; (d) bahasa; (e) kesenian; (f) sistem mata pencaharian hidup; dan (g) sistem teknologi dan peralatan (Suhardi Sri Sunarti, 2009: 55). Ketujuh unsur kebudayaan ini disebut juga sebagai culture universal.
Berbicara tentang komunikasi antarbudaya, kita harus melihat beberapa definisi komunikasi antarbudaya menurut Sitaram (1970), komunikasi antarbudaya adalah seni untuk memahami dan saling pengertian antara khalayak yang berbeda-beda sedangkan menurut Rich (1974) komunikasi antarbudaya terjadi karena adanya orang-orang yang berbeda kebudayaan (Daryanto, 2010: 79).
            Komunikasi Antar Budaya bisa terjadi karena ada sebuah proses komunikasi atau interaksi komunikasi yang dilakukan oleh beberapa orang dengan latar belakang budaya yang berbeda, dengan kata komunikasi antar budaya terjadi karena ada dua atau lebih kebudayaan yang saling berkomunikasi. Jadi, komunikasi antarbudaya bisa terjadi jika dilakukan oleh individu-individu atau kelompok-kelompok yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Tetapi yang menjadi titik perhatian komunikasi antarbudaya adalah proses interaksi yang dilakukan meskipun berbeda kebudayaan.

            Sebagaimana halnya proses komunikasi, komunikasi antar budaya pun ada beberapa hal yang menjadi penghalang (hambatan), dan akan mengurangi keefektifan pesan yang nantinya akan diterima oleh komunikan. Salah satu contoh hambatan dalam komunikasi antar budaya, misalnya seperti menggelengkan kepala, jika kita memakai budaya Indonesia tentu kita tau maksud dari menggelengkan kepala yang artinya tidak setuju atau menolak, dan jika kita memakai budaya India arti dari menggelengkan kepala adalah setuju. Dan yang akan dibahas dalam komunikasi antar budaya adalah untuk memahami makna-makna baik secara verbal ataupun non verbal dalam sebuah budaya, supaya hambatan-hambatan (seperti contoh diatas) bisa kita atasi.
Hambatan dalam komunikasi antar budaya bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor yang membentuk perilaku seseorang, dan biasanya hambatan seperti ini susah untuk dilihat. Contoh dari hambatan seperti ini adalah nilai, norma, aturan. Yang kedua faktor yang bersifat fisik, biasanya hambatan seperti ini bisa dilihat. Contohnya; pengalaman, emosi, fisik, budaya, bahasa, gerak tubuh.
Sekian penjelasan tentang Komunikasi Antar Budaya, sekiranya artikel yang saya tulis bisa menambah pengetahuan untuk kita  semua.

--------------------------
Baca Juga :
Prinsip Komunikasi Antar Budaya
Fungsi Komunikasi Antar Budaya
Teori Komunikasi

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SOBAT-SOBAT SEKALIAN...


Komunikasi Politik

22:36 Add Comment
KOMUNIKASI POLITIK
Selamat sore sobat-sobat semua, bertemu lagi bersama saya Generasi Muda, sore ini kita akan belajar kembali mengenai salah satu mata kuliah ilmu komunikasi yaitu Komunikasi Politik. Baiklah sobat-sobat sekalian langsung saja kita mulai pembahasan kita hari ini.

Seperti judul dari pembahasan kita hari ini yang adalah Komunikasi Politik terdiri dari dua suku kata yaitu Komunikasi dan Politik. Disini saya akan menjelaskan kembali tentang Komunikasi yang pada beberapa hari yang lalu sudah kita bahas pada Artikel Sebelumnya. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komukator kepada komunikan, sedangkan Politik adalah suatu usaha untuk menggapai kehidupan yang lebik baik. Jadi Komunikasi Politik adalah proses penyampaian pesan yang mengandung nilai-nilai politik yang dilakukan komunikator kepada komunikan, biasanya pesen-pesan tersebut berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintahan.
Peran komunukasi politik dalam sebuah sistem politik sangat sentral, dengan kata lain komunikasi politik menjadi suatu keharusan dalam sebuah sistem politik. Bagaimana tidak begitu sentral posisi komunukasi dalam sebuah sistem politik, semua yang berhubungan dengan politik dari tingkat yang paling atas (pemilihan presiden) sampai ketingkat yang paling rendah (pemilihan kepala desa, atau bahkan RT atau RW) pasti melibatkan komunikasi politik didalamnya untuk memperoleh informasi politik.
Sama seperti komunikasi antar pribadi, komunikasi antar budaya, komunikasi massa, komunikasi politik pun mempunyai komponen-komponen didalamnya, tetapi yang menjadi pembeda dalam sebuah proses komunikasi politik adalah semua komponen-komponennya berkaitan dengan politik. Dibawah ini komponen-komponen komunikasi politik:
1. Komunikator; Dalam sebuah komunikasi politik komunikator atau si pemberi pesan adalah semua pihak yang mempunyai kepentingan, misalnya seperti presiden, menteri, gubernur, partai politik, pengamat politik. Karena pesan yang akan disampaikan mengandung kepentingan-kepentingan tertentu. Dalam komunikasi politik terdapat istilah Komunkator Bias maksudnya adalah semua pihak yang menyampaikan pesan mempunyai kecenderungan melebih-lebihkan posisinya dari pada para lawan-lawannya di ranah politik, sehingga menimbulkan ketidak sesuaian fakta.
2. Pesan; Dalam komunikasi politik pesan didalamnya mengandung informasi-informasi politik. Dan biasanya dalam merancangan pesan ini komunikator diyakini bahwa komunikator “merekayasa” pesan tersebut, maksudnya pesan tersebut tidak dibuat secara sembarangan.
3. Komunikan; Dalam komunikasi politik komunikan atau si penerima pesan tidak harus orang yang mengerti politik, tetapi semua orang yang mendengarkan informasi politik. Dalam proses komunikasi politik terdapat istilah Komunikan Bias, maksudnya dari komunikan bias adalah si penerima pesan dengan sengaja atau tidak sengaja mengubah makna atau pemahaman terhadap pesan tersebut. Contohnya, seperti bantuan RASKIN yang dilakukan disaat pemerintahan SBY-JK untuk menanggulangi kelaparan, ditanggapi terbalik oleh orang-orang yang tidak suka pada pemerintahannya atau para lawan-lawannya di ranah politik dengan pernyataan “pemerintah Cuma mengalihan perhatian masyarakat, karena pemerintah tidak bisa mengurangi angka penggangguran atau kemiskinan”.
4. Media; Alat penghubung dalam sebuah proses komunikasi politik, misalnya Koran, tv, radio, fb, twitter, dll. Sama seperti komunikan, media dalam komunikasi politik ada istilah Media Bias, maksudnya media bias dalam hal ini adalah dalam hal menyampaikan pemberitaan media mempunyai kecenderungan tidak berimbang, yang mengakibatkan efek yang diterima oleh komunikan menjadi tidak sesuai fakta. Contohnya seperti yang saat ini kita rasakan jika kita melihat media elektronik MetroTv yang selalu memberitakan hal-hal yang baik terhadap pemerintah dan hanya sedikit bahkan tidak pernah terlihat pemberitaan yang memuat KRITIK terhadap pemerintah. Sehingga menimbulkan Respons yang tidak akurat terhadap komunikan.
5. Feed Back; Umpan balik dari komunikan terhadap pesan politik tersebut.
Dibawah ini adalah Model-Model Komunikasi Politik yang diutarakan oleh para pakar komunikasi;
1. Model Aristoteles
Aristoteles mengemukakan bahwa Komunikasi Politik sama dengan berpidato di tempat umum yang disaksikan oleh khalayak ramai, yang pada waktu itu hal tentang berpidato sangat berkembang pesat. Model Aristoteles ini berakar pada pidato, terutama pidato-pidato yang isi nya bisa mempengaruhi orang lain. Sehingga model ini disebut juga sebagai model retorika yang sekarang disebut sebagai komunikasi publik. Contoh dari model Aristoteles pada perkembangan politik di indinesia adalah berkampanye yang dilakukan oleh tim sukses untuk mengkomunikasikan visi dan misi pasangan calon yang di usung pada pemilihan presiden misalnya. Mengkomunikasikan visi dan misi ini dan diharapkan orang-orang yang mendengarkan pidato ini bisa terpengaruh ini adalah contoh dari berpidato yang dimaksud.
2. Model Harold D Laswell.
Harold D Laswell menggemukakan komunikasi memiliki tiga fungsi yaitu
-          Pengawasan lingkungan
-          Korelasi
-          Transimi Warisan Sosial
Menurut model Harold D Laswell ini setiap komunikator memiliki hasrat untuk mempengaruhi komunikannya, dan menurut Harol D Laswell komunikasi berfungsi untuk menginformasikan mengenai negara kuat didunia.
Sama dengan proses komunikasi antar pribadi, komunikasi antar budaya, komunikasi massa, proses komunikasi politik pun mempunyai komponen-komponen yang khas. Dibawah ini komponen-komponen komunikasi massa;
1. Komunuikator
2. Encoding (penyusunan ide)
3. Pesan
4. Decoding (menterjemahkan ide)
5. Komunikan
6. Respons (Umpan Balik)
            Demikianlah pembelajaran kita hari ini, semoga apa yang kit abaca dalam artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua, dan juga bisa membantu sobat-sobat semua dalam menyelesaikan tugas-tugas kampus atau bahkan untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi).
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA SOBAT-SOBAT SEMUA....


DEFINISI, CIRI, DAN FUNGSI KOMUNIKASI MASSA

07:43 Add Comment
DEFINISI, CIRI, DAN FUNGSI KOMUNIKASI MASSA
            Selamat siang sobat-sobat semua bertemu lagi dengan saya Generasi Muda, pada kesempatan yang lalu kita sudah sama-sama belajar tentang Definisi Komunikasi, Komunikasi Antar Pribadi, Komunikasi Antar Budaya, dan pada kesempatan kali ini kita akan sama-sama belajar kembali tentang Komunikasi Massa. Sebelum kita belajar tentang pembahasan hari ini, ada baiknya kita belajar kembali mengenai Macam-Macam Komunikasi, karena artikel ini adalah kelanjutan artikel tersebut.

            Baiklah sobat-sobat semua, langsung saja kita masuk ke pembahasan hari. Komunikasi Massa adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh media massa untuk menyebar-luaskan pesan kepada publik. Pesan yang disampaikan oleh dalam proses komunikasi massa berlangsung secara serempak, dan media massa sebagai otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi, dan menyampaikan pesan kepada publik dan bertujuan untuk efesiensi penyebaran pesan atau informasi tersebut.
Dalam proses komunikasi massa ada dua istilah yang dipakai yaitu Acta Diurma yang artinya surat kabar dan Actuari yang arti orang yang meliput Acta Diurma (wartawan), istilah ini dipakai untuk surat kabar karena pada waktu itu surat kabar yang dipakai sarana untuk menyebar-luaskan pesan kepada publik.
Ciri-ciri komunikasi massa:
1. Komunikator bersifat melembaga
2. Pesan bersifat publik.
3. Komunikan bersifat heterogen dan anomin, maksudnya heterogen adalah menyeluruh, baik aspek jenis kelamin, usia, pekerjaan, kebudayaan, dan lainnya. Anomin, maksudnya adalah si penerima pesan tidak saling mengenal, karena si penerima pesan berada dibelahan dunia yang berbeda.
4. Proses komunikasi berlangsung 1 arah
5. Menimbulkan keserempakan
6. Dikontrol oleh gate keeper, misalnya lembaga sensor
7. Feed Back (Respons) bersifat tidak langsung
8. Menggunakan peralatan teknis.
Sama halnya dengan Komunikasi Antar Budaya, Komunikasi Massa juga memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Dibawah ini adalah fungsi-fungsi Komunikasi Massa;
1. Menyebarkan Informasi
2. Menghibur
3. Mendidik
4. Pengawasan
5. Kolerasi
            Diatas adalah fungsi komunikasi massa secara umum, menurut Burgon dan Huffner komunikasi massa (dalam konteks teknologi tingkat tinggi) berfungsi sebagai berikut;
1. Efesiensi penyebaran informasi
2. Memperkuat eksistensi informasi
3. Mendidik
4. Menghibur.
Jadi kesimpulannya dari pembahasan kita hari ini adalah komunikasi massa memiliki ciri-ciri yang unik. Demikianlah penjelasan Komunikasi Massa, semoga apa yang kita baca dalam artikel ini, bisa bermanfaat dan menambah wawasan untuk kita semua, dan juga bisa membantu sobat-sobat semua untuk menyelasaikan tugas.

-----------------------------
Baca Juga :
Komponen dan Efek Komunikasi Massa
Komunikasi Politik
Komunikasi Antar Budaya

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA SOBAT-SOBAT SEKALIAN...


Komunikasi Antar Pribadi

05:22 Add Comment
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
            Selamat sore sobat-sobat sekalian, gimana kabarnya??? Pasti baik-baik saja kan. Baiklah sobat-sobat semua hari ini kita akan belajar tentang Komunikasi Antar Pribadi. Untuk mempersingkat waktu kita langsung saja menuju pokok bahasan kita.



            Komunikasi Antar Pribadi (KAP) adalah proses komunikasi baik secara verbal maupun non verbal yang terjadi secara tatap muka yang terdiri dari 2-5 orang saja. Proses komunikasi dalam KAP berlangsung dua arah, karena Individi-individu yang terdapat dalam KAP memiliki minat yang sama.
Ciri khas Komunikasi Antar Pribadi (KAP):
1. Spontan
2. Kebetulan
3. Tidak terstruktur
4. Tidak ada tujuan yang direncanakan
5. Identitas keanggotaannya tidak jelas
            Komunikasi Antar Pribadi (KAP) memiliki pengaruh yang sangat besar untuk merubah sikap seseorang karena KAP memiliki keluasan untuk mendapatkan dan memberikan informasi.
                Rogers (2002: 1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses KAP mengasumsikan bahwa KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.
Ciri khas Proses KAP menurut Rogers sebagai berikut;
1. Arus pesan dan Konteks Komunikasi berjalan 2 arah
2. Mampu merubah sikap
3. Umpan balik (Respons) tinggi
4. Jangkauan terhadap khalayak lambat
5. Mampu mengatasi selektivitas tinggi
Menurut Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang terbawa dalam komunikasitersebut .
            Komunikasi Antar Pribadi (KAP) sering juga disebut Komunikasi Diadik, maksudnya proses komunikasi yang berlangsung antara kedua belah pihak mempunyai hubungan yang jelas. Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan KAP sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini adalah:
1. Saling mendapatkan Umpan balik (Feedback) yang maksimal
2. Spontan dan informal
3. Partisipan berperan fleksibel
            Komunikasi Antar Pribadi memiliki keefektifan sangat besar dalam merubah sikap seseorang. Dibawah ini lima ciri khas keefektifan KAP:
1. Keterbukaan
2. Empati
3. Sikap Mendukung
4. Sikap positif
5. Kesetaraan
            Komunikasi Antar Pribadi memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut:
1. Mengenal diri sendiri dan orang lain
2. Menciptakan sesuatu menjadi bermakna
3. Dapat mengetahui dunia luar
4. Dapat merubah sikap
5. Membantu orang lain.
Jadi, kesimpulannya adalah proses komunikasi mampu merubah sikap seseorang. Dan komunikasi memberikan tempat bagi peserta komunikasi untuk berbagi informasi, gagasan, ide, perasaan.

------------------------------
Baca Juga :
Definisi Komunikasi
Unsur-unsur Komunikasi
Jenis-jenis Komunikasi
Macam-macam Komunikasi


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SOBAT-SOBAT SEKALIAN...




Sosiologi Komunikasi

05:07 Add Comment
SOSIOLOGI KOMUNIKASI
            Selamat siang sobat-sobatku sekalian, hari ini kita akan belajar belih dalam lagi tentang komunikasi. Dan hari ini kita akan membahas tentang Sosiologi Komunikasi. Baiklah langsung saja kepokok bahasan kita.

            Asal mula lahirnya Sosiologi Komunikasi berakar dari tradisi pemikiran Karl Marx. Karl Marx merupakan salah satu pendiri sosiologi yang beraliran Jerman. Sementara itu, gagasan awal Kal Marx tidak pernah lepas dari pemikiran-pemikiran Hegel. Hegel memiliki pengaruh yang kuat terhadap Karl Marx, bahkan Karl Marx muda menjadi seorang idealisme justru berasal dari pemikiran-pemikiran radikal Hegel tentang idealisme.
            Menurut Ritzer, dalam buku Burhan Bungin yang berjudul Sosiologi Komunikasi, pemikiran Hegel yang paling utama dalam melahirkan pemikiran-pemikiran tradisional konflik dan kritis adalah ajarannya tentang dialektika dan idealisme. Dialektika merupakan suatu cara berpikir dan citra tentang dunia. Sebagai cara berpikir, dialektika menekankan arti penting dari proses, hubungan, dinamika, konflik dan kontradiksi, yaitu cara berpikir yang lebih dinamis. Di sisi lain, dialektika adalah pandangan tentang dunia bukan tersusun dari struktur yang statis, tetapi terdiri dari proses, hubungan, dinamika konflik, dan kontradiksi. Pemahaman dialektika tentang dunia selanjut dikemukakan oleh Jurgen Habermas dengan tindakan komunikatif.
            Menurut, Soerjono Soekanto Sosiologi Komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh-mempengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok, maupun antarkelompok.
            Selanjutnya, sosiologi komunikasi secara komprehensif mempelajari tentang interaksi sosial dengan segala aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut seperti bagaimana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan media, bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, sampai dengan bagaimana perubahan-perubahan sosial di masyarakat yang didorong oleh efek media berkembang serta konsekuensi sosial macam apa yang ditanggung masyarakat sebagai akibat dari perubahan yang didorong  oleh media massa. Sebenarnya Sosiologi Komunikasi ini dipelajari untuk memberikan pengetahuan tentang Komunikasi yang dilihat dari sudut pandang Sosiologi.
            Komunikasi yang dilihat dari sudut Sosiologi adalah suatu proses memindahkan suatu keyakinan, kenyataan, reaksi emosional (marah, sedih, dll). Jadi, Komunikasi dilihat dari perspektif Sosiologi bukan sekedar proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain, tetapi juga menyampaikan ungkapan-ungkapan perasaan yang terjadi pada seseorang yang hidup dilingkungan masyarakat.
            Demikianlah penjelasan saya tentang Sosiologi Komunikasi, semoga artikel yang saya buat ini bisa membatu sobat-sobat semua, dan bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua

------------------------
Baca Juga :
Teori Komunikasi Para Ahli
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Massa


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SOBAT-SOBAT SEKALIAN...



Teori Komunikasi

21:43 Add Comment
TEORI KOMUNIKASI

Selamat siang sobat-sobat semua, hari ini kita akan membahas beberapa teori dalam Ilmu Komunikasi, teori-teori ini yang nantinya akan menjadi dasar sobat-sobat semua ketika kalian akan menyusun tugas akhir (skripsi).


Dibawah ini adalah teori-teori Ilmu Komunikasi:
1. Teori Behaviorisme
2. Teori Humanisme
3. Teori Informasi atau Matematis
4. Teori Agenda Setting
5. Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
6. Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
7. Teori Konstruktvisme
8. Teori Nativisme
9 Teori Kognitivisme
10. Teori Sibernetik
11. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
12. Teori The Spiral of Silence
13. Teori Inokulasi (Innoculation Theory)
14. Teori Kultivasi (Cultivation Theory)
15. Teori Birokrasi
16. Teori Analisis Transaksional
17. Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
18. Teori Difusi Inovasi
19. Teori Norma Budaya (Cultural Norms Theory)
20. Standpoint Theory
21. Teori Systematic Behavior (Hull)
22. Teori Conectionism (Thorndike)
23. Teori Administrasi
24. Teori Fungsional
25. Teori Belajar Sosial (Bandura)
26. Teori Operant Conditioning (Skinner)
27. Teori Classical Conditioning (Pavlov dan Watson)

Itulah beberapa teori Komunikasi, untuk lebih jelasnya silahkan Klik Disini. Semoga artikel yang saya buat ini bisa membantu sobat-sobat semua dalam menyelesaikan tugas akhir kalian.

------------------------------
Baca Juga :

Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Politik
Definisi Komunikasi
Komunikasi Massa

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA SOBAT-SOBAT SEMUA...


Pengen Cepet Dapet Jodoh!!!