Kebudayaan adalah sebuah tradisi yang dilakukan secara turun
temurun. Didalam sebuah kebudayaan yang diciptakan oleh manusia melalui proses
komunikasi banyak mengandung makna. Makna-makna yang terkandung dalam
kebudayaan tersebut biasanya tertuang dalam bahasa nonverbal, seperti makna
dari sebuah tarian adat, pakaian adat, pernikahan adat, dan lain-lain. Suku
Batak adalah salah satunya, suku yang bermukim di Sumatera Utara ini mempunyai
karakteristik yang sangat unik dan sangat memegang erat adat dan kebudayaan
nenek moyangnya. Mangulosi adalah salah satu hal
yang penting dalam adat Batak. Mangulosi secara
harfiah berarti memberikan ulos. Dalam pernikahan Batak mangulosi
bisa dilaksanakan jika kedua pasangan sama-sama berasal dari suku Batak,
jika salah satunya berasal dari suku lain maka harus dilaksanakan acara mangain (memberi marga) terlebih dahulu.
Dari teori yang ditemukan oleh George Herbert Mead bahwa bahasa yang merupakan sistem simbol-simbol dan kata-kata merupakan simbol karena digunakan untuk memaknai berbagai hal. Interaksi simbolik merupakan salah satu model metodologi penelitian berdasarkan pendekatan fenomenologis atau persepektif interpretif. Konsep penting dalam teori Interaksi Simbolik adalah pikiran (mind), diri (self), dan masyarakat (society).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Subjek penelitian ini adalah satu orang Budayawan Batak, dua orang Tokoh Adat, satu orang Panatua (orang yang dituakan), dua orang
yang diberi marga serta satu orang Akademisi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam,
observasi partisipan, dan data dokumen.
Pesan yang terkandung dalam prosesi mangain merupakan pesan-pesan nonverbal, karena rangkaian ritual
dalam prosesi mangain berbentuk
simbol-simbol yang butuh pemahaman/pemikiran (mind) untuk bisa mengerti arti dari pesan simbol yang terdapat
dalam prosesi mangain, membutuhkan kemampuan
untuk memberi jawaban pada diri sendiri (self)
layaknya memberi jawaban pada orang lain dari rangkaian prosesi mangain, membutuhkan masyarakat (society) untuk berinteraksi dan tempat
pikiran (mind) serta diri (self) muncul. Teori Interaksionisme Simbolik adalah
sebuah teori yang mempunyai inti bahwa manusia bertindak berdasarkan atas makna–makna,
dimana makna tersebut didapatkan dari interaksi dengan orang lain, serta makna–makna
itu terus berkembang dan disempurnakan pada saat interaksi itu berlangsung.
0 Komentar