Jenis-Jenis Komunikasi

21:43
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
        Selamat malam sobat-sobat sekalian, hari ini saya akan mencoba menjelaskan Jenis-Jenis Komununikasi. Ada baiknya jika kita harus memahami terlebih dahulu tentang pengertian komunikasi dan unsur-unsur komunikasi. Karena artikel yang saya buat ini adalah kelanjutan dari artikel yang saya buat sebelumnya.
        Baiklah, demi mempersingkat waktu saya akan mencoba untuk menjelaskan Jenis-Jenis Komunikasi. Seperti yang kita tau bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan, untuk lebih jelasnya klik disini. Dalam proses penyampaian pesan disini bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan pesan Verbal dan pesan Non Verbal.

        Komunikasi Verbal adalah semua proses penyampaian pesan yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005: 24). Jalaluddin Rakhmat (1994) menjelaskan bahwa bahasa dapat didefinisikan secara fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang “dimiliki bersama” untuk mengungkapkan gagasan. Dimiliki bersama maksudnya adalah dimiliki oleh sebuah kelompok, komunitas, atau kebudayaan, atau Negara dan sebagainya. Jadi bahasa hanya dapat dimengerti oleh anggota-anggota dalam sebuah kelompok, atau kebudayaan. Karena penggunaan bahasa dalam hal ini dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok, atau kebudayaan tertentu. Misalnya penggunaan kata cokot akan berbeda arti antara budaya Jawa dan budaya Sunda. Karena dalam budaya atau bahasa Jawa arti kata cokot adalah GIGIT dan dalam budaya atau bahasa Sunda arti kata cokot adalah AMBIL. Inilah yang dimaksud dimiliki bersama dan perlu kesepakatan diantara anggotanya untuk memaknai kata atau bahasa tersebut.
        Secara Formal bahasa dapat diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tata bahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan supaya didalamnya terdapat makna.
        Menurut Larry L. Barker (Deddy Mulyana, 2008: 266), bahasa mempunyai tiga fungsi yaitu: (a) fungsi penamaan (naming/labeling), dalam hal ini bahasa merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi; (b) fungsi interaksi, dalam hal ini bahasa menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan; dan (c) fungsi transmisi informasi, dalam hal ini bahasa berfungsi untuk memberi informasi kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi adalah dapat menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah: 1. Gerak isyarat (misalnya sobat-sobat mengangkat jempol diasumsikan sebagai kata “Oke”.
2. Bahasa tubuh (misalnya sobat-sobat terlihat lemas muka pucat berarti sobat-sobat lagi ga enak badan).
3. Ekspresi wajah (misalnya sobat-sobat senyum-senyum itu menandakan bahwa sobat sedang bahagia).
4. Kontak mata (misalnya anda mengedipkan mata sebelah menandakan bahwa sobat-sobat anda sedang berbohong).
 5. Simbol-simbol (misalnya ketika sobat-sobat melihat lampu merah pada rambu-rambu lalu lintas itu memnandakan bahwa sobat harus berhenti).
Mark L. Knapp (Deddy Mulyana, 2008: 349), menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal yaitu: (a) repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan, saya menggelengkan kepala; (b) Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala; (c) kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda memuji seorang wanita dengan mencibirkan bibir, seraya berkata kau memang cantik; (d) komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air mata kita menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata; dan (e) aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.
Menurut studi yang dilakukan oleh Albert Mehrabian (1971) mengatakan bahwa tingkat kepercayaan orang ketika mereka melakukan perbincangan adalah 55% dari ekspresi wajah, 35% dari vokal suara atau intonasi dan hanya 7% dari bahasa verbal. Ini artinya bahwa komunikasi Non Verbal menunjukkan kejujuran seseorang.
Baiklah sobat-sobat mungkin diatas adalah beberapa penjelasan saya tentang komunikasi verbal dan komunikasi non verbal, terima kasih atas partisipasi sobat-sobat sekalian. Mudah-mudahan artikel yang saya buat ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SOBAT-SOBAT SEKALIAN...



Previous
Next Post »
0 Komentar

Pengen Cepet Dapet Jodoh!!!