JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Selamat malam sobat-sobat
sekalian, hari ini saya akan mencoba menjelaskan Jenis-Jenis
Komununikasi. Ada baiknya jika kita harus memahami terlebih dahulu
tentang pengertian komunikasi dan unsur-unsur komunikasi. Karena artikel
yang saya buat ini adalah kelanjutan dari artikel yang saya buat
sebelumnya.
Baiklah, demi mempersingkat waktu saya akan
mencoba untuk menjelaskan Jenis-Jenis Komunikasi. Seperti yang kita tau
bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator ke
komunikan, untuk lebih jelasnya klik disini. Dalam proses penyampaian
pesan disini bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan
pesan Verbal dan pesan Non Verbal.
Komunikasi Verbal
adalah semua proses penyampaian pesan yang menggunakan satu kata atau
lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy
Mulyana, 2005: 24). Jalaluddin Rakhmat (1994) menjelaskan bahwa bahasa
dapat didefinisikan secara fungsional dan formal. Secara fungsional,
bahasa diartikan sebagai alat yang “dimiliki bersama” untuk
mengungkapkan gagasan. Dimiliki bersama maksudnya adalah dimiliki oleh
sebuah kelompok, komunitas, atau kebudayaan, atau Negara dan sebagainya.
Jadi bahasa hanya dapat dimengerti oleh anggota-anggota dalam sebuah
kelompok, atau kebudayaan. Karena penggunaan bahasa dalam hal ini dapat
dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok, atau
kebudayaan tertentu. Misalnya penggunaan kata cokot akan berbeda arti
antara budaya Jawa dan budaya Sunda. Karena dalam budaya atau bahasa
Jawa arti kata cokot adalah GIGIT dan dalam budaya atau bahasa Sunda
arti kata cokot adalah AMBIL. Inilah yang dimaksud dimiliki bersama dan
perlu kesepakatan diantara anggotanya untuk memaknai kata atau bahasa
tersebut.
Secara Formal bahasa dapat diartikan sebagai
semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan
tata bahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus
disusun dan dirangkaikan supaya didalamnya terdapat makna.
Menurut Larry L. Barker (Deddy Mulyana, 2008: 266), bahasa mempunyai
tiga fungsi yaitu: (a) fungsi penamaan (naming/labeling), dalam hal ini
bahasa merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau
orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi;
(b) fungsi interaksi, dalam hal ini bahasa menekankan berbagai gagasan
dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan
dan kebingungan; dan (c) fungsi transmisi informasi, dalam hal ini
bahasa berfungsi untuk memberi informasi kepada orang lain, inilah yang
disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi
transmisi informasi adalah dapat menghubungkan masa lalu, masa kini,
dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
Komunikasi
nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah: 1. Gerak
isyarat (misalnya sobat-sobat mengangkat jempol diasumsikan sebagai kata
“Oke”.
2. Bahasa tubuh (misalnya sobat-sobat terlihat lemas muka pucat berarti sobat-sobat lagi ga enak badan).
3. Ekspresi wajah (misalnya sobat-sobat senyum-senyum itu menandakan bahwa sobat sedang bahagia).
4. Kontak mata (misalnya anda mengedipkan mata sebelah menandakan bahwa sobat-sobat anda sedang berbohong).
5.
Simbol-simbol (misalnya ketika sobat-sobat melihat lampu merah pada
rambu-rambu lalu lintas itu memnandakan bahwa sobat harus berhenti).
Mark
L. Knapp (Deddy Mulyana, 2008: 349), menyebut lima fungsi pesan
nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal yaitu: (a) repetisi,
yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal.
Misalnya setelah mengatakan penolakan, saya menggelengkan kepala; (b)
Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa
sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan
mengangguk-anggukkan kepala; (c) kontradiksi, menolak pesan verbal atau
memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda memuji
seorang wanita dengan mencibirkan bibir, seraya berkata kau memang
cantik; (d) komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan
nonverbal. Misalnya, air mata kita menunjukkan tingkat penderitaan yang
tidak terungkap dengan kata-kata; dan (e) aksentuasi, yaitu menegaskan
pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, mengungkapkan betapa
jengkelnya anda dengan memukul meja.
Menurut studi yang dilakukan
oleh Albert Mehrabian (1971) mengatakan bahwa tingkat kepercayaan orang
ketika mereka melakukan perbincangan adalah 55% dari ekspresi wajah, 35%
dari vokal suara atau intonasi dan hanya 7% dari bahasa verbal. Ini
artinya bahwa komunikasi Non Verbal menunjukkan kejujuran seseorang.
Baiklah
sobat-sobat mungkin diatas adalah beberapa penjelasan saya tentang
komunikasi verbal dan komunikasi non verbal, terima kasih atas
partisipasi sobat-sobat sekalian. Mudah-mudahan artikel yang saya buat
ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SOBAT-SOBAT SEKALIAN...
0 Komentar